top of page

5 Kebiasaan Keuangan Sehat yang Harus Dimulai di Usia 20-an dan 30-an

budgeting


Apakah kamu merasa kesulitan mengatur keuangan meskipun sudah bekerja? Banyak orang di usia 20-an dan 30-an menghadapi tantangan yang sama. Tanpa keuangan sehat, kamu akan kesulitan untuk mencapai stabilitas dan kebebasan finansial di masa depan. Oleh karena itu, kamu harus memulainya dari sekarang dengan mengikuti langkah-langkah ini. 


1. Menyusun Anggaran Bulanan (Budgeting)

Menyusun anggaran adalah dasar dari pengelolaan keuangan yang sehat. Anggaran akan membantu kamu mengatur pemasukan dan pengeluaran sehingga kamu tidak boros atau terjebak dalam pengeluaran yang tidak perlu.

Manfaat Budgeting:

  • Membantu menghindari pengeluaran berlebihan.

  • Memastikan kebutuhan prioritas terpenuhi.

  • Memberikan kontrol penuh atas keuanganmu.


Tips Praktis: 

Kamu bisa budgeting efektif dengan metode 50/30/20:

  • 50% untuk kebutuhan pokok seperti sewa, makanan, dan tagihan.

  • 30% untuk keinginan seperti hiburan atau belanja hobi.

  • 20% untuk tabungan atau investasi.

Mari kita buat contoh anggaran bulanan dengan metode ini! 


Misalnya, pendapatan bulananmu adalah Rp10.000.000. Kamu bisa mengalokasikan Rp5.000.000 untuk kebutuhan, Rp3.000.000 untuk keinginan, dan Rp2.000.000 untuk tabungan atau investasi. 

Biar lebih enak, kamu juga bisa menggunakan aplikasi pengelola keuangan untuk mempermudah pengawasan anggaran. Jangan lupa untuk mengevaluasi anggaran ini setiap bulan agar tetap sesuai dengan kondisi keuanganmu yang mungkin berubah.


2. Menabung Secara Rutin

Menabung adalah kebiasaan yang wajib dimiliki jika kamu ingin membangun stabilitas finansial. Tidak peduli berapa jumlahnya, konsistensi adalah kunci utama.

Manfaat:

  • Membangun dana darurat.

  • Mempersiapkan kebutuhan finansial di masa depan.

  • Memberikan rasa aman dari pengeluaran tak terduga.


Tips Praktis: 

Mulailah menabung meskipun dalam jumlah kecil. Jika kamu bisa menyisihkan Rp500.000 setiap bulan, dalam setahun kamu sudah memiliki Rp6.000.000. 


Letakkan dana ini di rekening terpisah agar tidak tergoda untuk menggunakannya. Pilih rekening tabungan tanpa biaya administrasi untuk memaksimalkan simpananmu. Jika memungkinkan, otomatisasi proses menabung ini agar menjadi kebiasaan yang tidak terlewatkan.


3. Memulai Investasi Sejak Dini

Investasi adalah cara untuk membuat uangmu bekerja untukmu. Dengan memulai lebih awal, kamu memberi waktu bagi asetmu untuk tumbuh melalui efek compounding.

Manfaat:

  • Mengalahkan inflasi.

  • Mempercepat pencapaian tujuan keuangan jangka panjang.

  • Menambah sumber pendapatan pasif.


Tips Praktis: 

Kamu bisa memulai dengan belajar berbagai instrumen investasi di bawah ini:

  • Saham – Cocok untuk tujuan jangka panjang dengan potensi imbal hasil tinggi.

  • Reksa Dana – Pilihan yang lebih terdiversifikasi dan dikelola oleh profesional.

  • Emas – Aman untuk melindungi nilai aset.


Jika kamu menginvestasikan Rp1.000.000 setiap bulan dalam reksa dana dengan rata-rata imbal hasil 8% per tahun, dalam 10 tahun kamu bisa memiliki lebih dari Rp180.000.000. 

Jangan takut untuk mencoba instrumen baru setelah melakukan riset atau berkonsultasi dengan ahli keuangan.


4. Menghindari Utang Konsumtif

Utang konsumtif adalah musuh utama keuangan sehat. Oleh karena itu, jangan berutang untuk kebutuhan yang tidak mendesak. Utang untuk liburan atau pembelian gadget terbaru dapat membebani keuanganmu di masa depan.


Manfaat:

  • Mencegah beban finansial yang berlebihan.

  • Menjaga stabilitas keuangan.

  • Memungkinkanmu fokus pada tujuan jangka panjang.


Tips Praktis: 

Sebelum mengambil utang, tanyakan pada dirimu apakah utang tersebut benar-benar diperlukan. Jika jawabannya tidak, lebih baik tunda hingga kamu memiliki dana yang cukup. 

Gunakan kartu kredit dengan bijak dan pastikan selalu melunasi tagihan tepat waktu untuk menghindari bunga yang tinggi. Selain itu, usahakan untuk membatasi penggunaan kartu kredit hanya untuk kebutuhan darurat atau transaksi yang benar-benar penting.


5. Meningkatkan Literasi Keuangan Sehat

Literasi keuangan adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola keuangan pribadi dengan baik. Dengan pengetahuan yang cukup, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijaksana.


Manfaat:

  • Membantu mengelola keuangan dengan lebih efektif.

  • Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang investasi dan tabungan.

  • Mengurangi risiko membuat keputusan finansial yang buruk.


Tips Praktis:

  • Ikuti seminar atau workshop tentang keuangan pribadi.

  • Bacalah buku atau artikel tentang pengelolaan keuangan.

  • Manfaatkan sumber belajar online, seperti video atau podcast tentang literasi keuangan.


Pengetahuan soal finansial bisa kamu dapatkan dari mana saja. Kamu bisa membaca buku seperti Rich Dad Poor Dad untuk memahami dasar-dasar investasi atau mengikuti kursus online tentang pengelolaan keuangan di platform belajar. 

Jangan ragu untuk berdiskusi dengan orang-orang yang lebih berpengalaman dalam keuangan untuk memperluas wawasanmu.


Kesalahan Umum dalam Mengelola Keuangan

Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula atau orang-orang yang awam soal literasi keuangan. Hindari hal-hal ini! 


1. Tidak Membuat Anggaran 

Banyak orang mengabaikan pentingnya anggaran dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa anggaran, sulit untuk melacak kemana uangmu pergi setiap bulan. Akibatnya, pengeluaran sering kali melebihi pendapatan, yang berujung pada defisit keuangan. Dengan anggaran, kamu bisa memastikan kebutuhan prioritas terpenuhi dan mengurangi risiko pengeluaran berlebihan.


2. Menunda Menabung atau Berinvestasi 

Menabung sering dianggap sebagai sesuatu yang bisa dilakukan nanti, terutama saat pendapatan lebih besar. Padahal, menabung dan berinvestasi sebaiknya dimulai sejak dini, bahkan dengan jumlah kecil. Semakin lama kamu menunda, semakin besar peluang yang terbuang untuk memanfaatkan efek compounding dalam investasi. Dengan konsistensi, jumlah kecil yang kamu sisihkan hari ini dapat berkembang menjadi aset yang signifikan di masa depan.


3. Menggunakan Kartu Kredit Tanpa Kontrol 

Kartu kredit bisa menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan dengan bijak, tetapi bisa menjadi bencana jika tidak dikontrol. Banyak orang tergoda untuk membeli barang yang tidak perlu hanya karena merasa "bisa dicicil nanti". Ini sering berujung pada akumulasi utang yang sulit dilunasi. Penting untuk menggunakan kartu kredit hanya untuk kebutuhan mendesak dan selalu membayar tagihan tepat waktu agar terhindar dari bunga yang tinggi.


4. Mengabaikan Literasi Keuangan 

Tidak memiliki pemahaman dasar tentang pengelolaan uang adalah kesalahan yang cukup serius. Literasi keuangan membantu kamu membuat keputusan yang lebih bijaksana, seperti memilih investasi yang tepat atau mengatur pengeluaran. Tanpa literasi ini, kamu berisiko membuat keputusan finansial yang merugikan, seperti berinvestasi di tempat yang tidak aman atau terlalu banyak membelanjakan uang untuk hal yang tidak penting.


5. Tidak Memiliki Dana Darurat 

Dana darurat adalah fondasi keuangan yang sehat, tetapi banyak orang tidak mempersiapkannya. Tanpa dana darurat, kamu mungkin harus berutang saat menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis. Usahakan untuk menyisihkan dana darurat setara 3-6 bulan pengeluaran rutin agar kamu lebih siap menghadapi situasi yang tidak terduga.


Akhir Kata

Menjaga kesehatan keuanganmu sejak usia 20-an dan 30-an adalah investasi terbaik yang bisa kamu lakukan untuk masa depan. Mulailah dengan menyusun anggaran, menabung secara rutin, berinvestasi sejak dini, menghindari utang konsumtif, dan meningkatkan literasi keuangan. Dengan demikian, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan finansial dan mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.


Ambil langkah pertama untuk membangun keuangan sehat hari ini. Kamu bisa mempermudah pengelolaan keuangan, dengan menggunakan kartu kredit yang bebas biaya tahunan selamanya. Yuk, gunakan Kartu Kredit Nex card untuk dapat reward tanpa batas! 



Comments


bottom of page